Selama karier profesional saya, ada beberapa pencapaian penghargaan yang pernah diraih.
Dalam bidang film saya pernah meraih penghargaan Piala Vidia Madya Festival Film Indonesia (FFI) dalam film berjudul “Sepeda Anak Pak Ustadz” pada 1994. Lalu penghargaan film laga terpuji didapatkan untuk film Reinkarnasi pada perhelatan Festival Film Bandung di tahun 2000.
Dalam bidang sosial dalam kapasitas sebagai ketua Badan Narkotika Provinisi pernah berhasil menekan jumlah peredaran narkotika di Jawa Barat dari posisi peredaran terbanyak kedua nasional menjadi keenam.
Adapun dalam bidang sepakbola saya diangkat menjadi duta Persib Bandung pada 2010 atas kontribusi saya menginisiasi pembentukan PT Persib Bandung Bermartabat sebagai klub profesional terbaik di Indonesia.
Lalu dalam kapasitas sebagai ketua Kwarda, Pramuka Jawa Barat pernah meraih penghargaan tergiat kedua nasional pada tahun 2013.
Selama dua periode kepemimpinan saya, Pramuka Jawa Barat menjadi amat progresif dan inovatif. Tidak hanya unggul dalam jumlah anggota aktif tapi juga dalam karya dan gagasan sehingga meraih enam Rekor MURI.
Seperti misalnya Rekor Senam Tongkat 30.000 Pramuka di Stadion Pakansari Bogor pada 2019. Atas karya-karya inovasi itu Presiden Republik Indonesia menganugerahkan kepada saya Lencana Melati, Lencana Dharma Bakti, dan Lencana Karya Bhakti.
Dalam bidang politik saya berhasil menelurkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Produk legislasi ini sebelumnya sempat mandek selama lima tahun dikarenakan berbagai tarikan kepentingan.
Berkat dukungan berbagai pihak akhirnya berhasil disahkan menjadi UU pada 2017 dan mendapat apresiasi dari International Labour Organization (ILO) serta World Bank.
Selain itu saya juga ikut ambil bagian dalam pembuatan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan yang sempat mandek selama sepuluh tahun.
Saya pun menuangkan gagasan-gagasan saya dalam buku “Bersaing Atau Tenggelam, Indonesia Bukan Bangsa Kuli.” Dalam buku saya kemukakan lima langkah agar Indonesia menjadi bangsa yang produktif dan berdaya saing.
Atas kinerja yang telah saya lakukan di parlemen tersebut pada 2018 dalam acara Malam Anugerah Tokoh Berpengaruh Jawa Barat, organisasi profesi Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia Jawa Barat (IJTI Jabar) pernah mendapuk saya penghargaan sebagai salah satu tokoh berpengaruh.
Tahun 2020 media Teropong Senayan memberikan penghargaan Making News Person kepada saya.
Pada masa pandemi tahun 2022 sebagai Ketua Panitia Kerja saya berhasil merampungkan UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan yang merupakan perubahan atas UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Selama karier profesional saya, ada beberapa pencapaian penghargaan yang pernah diraih.
Dalam bidang film saya pernah meraih penghargaan Piala Vidia Madya Festival Film Indonesia (FFI) dalam film berjudul “Sepeda Anak Pak Ustadz” pada 1994. Lalu penghargaan film laga terpuji didapatkan untuk film Reinkarnasi pada perhelatan Festival Film Bandung di tahun 2000.
Dalam bidang sosial dalam kapasitas sebagai ketua Badan Narkotika Provinisi pernah berhasil menekan jumlah peredaran narkotika di Jawa Barat dari posisi peredaran terbanyak kedua nasional menjadi keenam.
Adapun dalam bidang sepakbola saya diangkat menjadi duta Persib Bandung pada 2010 atas kontribusi saya menginisiasi pembentukan PT Persib Bandung Bermartabat sebagai klub profesional terbaik di Indonesia.
Lalu dalam kapasitas sebagai ketua Kwarda, Pramuka Jawa Barat pernah meraih penghargaan tergiat kedua nasional pada tahun 2013.
Selama dua periode kepemimpinan saya, Pramuka Jawa Barat menjadi amat progresif dan inovatif. Tidak hanya unggul dalam jumlah anggota aktif tapi juga dalam karya dan gagasan sehingga meraih enam Rekor MURI.
Seperti misalnya Rekor Senam Tongkat 30.000 Pramuka di Stadion Pakansari Bogor pada 2019. Atas karya-karya inovasi itu Presiden Republik Indonesia menganugerahkan kepada saya Lencana Melati, Lencana Dharma Bakti, dan Lencana Karya Bhakti.
Dalam bidang politik saya berhasil menelurkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Produk legislasi ini sebelumnya sempat mandek selama lima tahun dikarenakan berbagai tarikan kepentingan.
Berkat dukungan berbagai pihak akhirnya berhasil disahkan menjadi UU pada 2017 dan mendapat apresiasi dari International Labour Organization (ILO) serta World Bank.
Selain itu saya juga ikut ambil bagian dalam pembuatan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan yang sempat mandek selama sepuluh tahun.
Saya pun menuangkan gagasan-gagasan saya dalam buku “Bersaing Atau Tenggelam, Indonesia Bukan Bangsa Kuli.” Dalam buku saya kemukakan lima langkah agar Indonesia menjadi bangsa yang produktif dan berdaya saing.
Atas kinerja yang telah saya lakukan di parlemen tersebut pada 2018 dalam acara Malam Anugerah Tokoh Berpengaruh Jawa Barat, organisasi profesi Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia Jawa Barat (IJTI Jabar) pernah mendapuk saya penghargaan sebagai salah satu tokoh berpengaruh.
Tahun 2020 media Teropong Senayan memberikan penghargaan Making News Person kepada saya.
Pada masa pandemi tahun 2022 sebagai Ketua Panitia Kerja saya berhasil merampungkan UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan yang merupakan perubahan atas UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.