Jakarta – (VanusNews) Politisi Partai Demokrat yang juga anggota Komisi X DPR RI, Dede Yusuf menilai perlunya perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia.
Menurut Dede, hal tersebut berdasarkan pada keperluan sumber daya manusia (SDM) yang siap pakai di dunia kerja.
“Pasalnya banyak lulusan sarjana yang menganggur karena dunia kerja tidak sesuai ekspektasi saat kuliah ataupun sekolah,” kata Dede di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (30/10/2019).
Pria yang aktif di kegiatan Pramuka tersebut mengatakan, akan lebih baik jika pendidikan di Indonesia lebih mengutamakan praktek lapangan.
“Dengan demikian para siswa ataupun mahasiswa bisa lebih awal mengenal dunia kerja,” tuturnya.
Dede menjelaskan, dengan praktek lapangan para pelajar juga bisa mengetahui apa hal yang memang menjadi keahliannya.
“Ijazah memang penting, namun peningkatan skil individu dari pelajar juga penting untuk diperhatikan,” ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini.
Dede menandaskan, dengan kondisi yang terus berkembang, tentu dunia pendidikan juga harus berkembang.
“Salah satu contoh yang terjadi saat ini adalah jika pada era tahun 2000-an para pelajar mendapat pelajaran tambahan dengan mendatangkan guru privat, kemudian belajar di rumah. Namun saat ini tidak demikian, ada teknologi yang memberikan pembelajaran secara online.
Lebih lanjut mantan artis era 90-an tersebut berpendapat, sekarang bukan biaya belajar yang mahal, namun biaya nongkrong saat belajar yang menjadi agak bengkak, lantaran belajarnya di kafe. “Melihat hal tersebut, sudah seharusnya dunia pendidikan bisa berkembang untuk menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing secara global,” pungkasnya. VN-DAN