Tolak Gorden Rp 48 M, PD: Lebih Baik Bikin Pasar Minyak Goreng Murah

Jakarta – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (PD) Dede Yusuf Macan Effendi menolak penggantian gorden rumah jabatan anggota Dewan memakan anggaran sampai Rp 48 miliar. Dede Yusuf mengusulkan agar sebagian besar anggaran penggantian gorden itu dialihkan untuk menggelar pasar minyak goreng murah di sekitar kompleks DPR. “Sebetulnya, kalau ditanya apakah perlu dilakukan perbaikan (gorden), ya memang jawabannya perlu. Tetapi, apakah harus seperti itu? Menurut saya tidak,” kata Dede Yusuf kepada wartawan, Rabu (30/3/2022).

“Saya katakan, untuk gorden, menurut saya, belum perlu. Yang dibutuhkan adalah sarana yang lebih terpakai secara langsung,” lanjut dia.

Dede Yusuf menekankan kepekaan terhadap kondisi masyarakat harus ada dalam mengalokasikan anggaran negara. Saat ini, sebut pimpinan Komisi X DPR itu, masyarakat sedang kesulitan membeli minyak goreng karena harganya mahal. Karena itulah, Dede Yusuf mengusulkan agar anggaran penggantian gorden itu dialihkan untuk menggelar pasar minyak goreng murah.

“Soal besarnya anggaran, memang kita harus punya sense of crisis. Sense of crisis kita apa, harga minyak goreng lagi mahal. Perlukah kita mengeluarkan itu atau lebih baik kita bikin pasar murah di sekitar kompleks DPR,” katanya.



“Alokasi anggaran tersebut bisa diarahkan untuk membeli, misalnya minyak goreng dengan harga murah dan dijual ke masyarakat dengan harga lebih murah, misalnya,” kata imbuh Dede Yusuf.

Sebelumnya, anggaran pengadaan gorden untuk rumah jabatan anggota DPR sebesar Rp 48,7 miliar mencuat dan menuai kritikan dari berbagai kalangan. Sekjen DPR Indra Iskandar menjelaskan anggaran puluhan miliar itu dialokasikan untuk mengganti gorden di 505 unit rumah.

“Anggaran ini hanya bisa dialokasikan untuk 505 unit rumah. Hanya untuk 505 unit rumah itu per rumahnya rata-rata Rp 80 juta sekian dengan pajak sekitar Rp 90 jutaan per rumah,” kata Indra Iskandar kepada wartawan di kompleks parlemen, Senin (28/3).

“Ini diajukan semenjak 2009, 13 tahun lalu ya, 13 tahun lalu sampai sekarang nggak pernah ada, nggak pernah diganti. Sehingga kemarin di 2022 setelah anggarannya tersedia, kami memasukkan komponen vitrase untuk penggantian rumah gorden-gorden anggota yang umurnya sudah lebih dari 13 tahun,” ujar Indra

Related Posts