Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dievaluasi. Komisi X DPR RI menyebut sudah mengusulkan evaluasi PTM sekolah sejak seminggu yang lalu ke Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.
“Sejak minggu lalu saya sudah usulkan kepada Menteri (Dikbud Ristek) agar PTM dievaluasi dulu dengan merebaknya varian baru yang cepat ini. Masa kerja sudah harus 50% anak-anak tetap 100%?,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan kepada wartawan, Selasa (1/2/2022).
Namun, kata Dede, Nadiem melempar evaluasi PTM kepada pemerintah daerah atau pemda. Sementara itu, menurut Dede, pemda kebingungan akan kebijakan PTM karena harus menunggu arahan terkait PPKM dari pemerintah pusat.
“Tapi Menteri (Dikbud Ristek) tetap berpegangan pada SKB 4 Menteri dan melempar kepada pemda untuk memutuskan, sementara pemda juga bingung dan masih menunggu instruksi PPKM dari pusat. Bahkan banyak kadisdik daerah yang menegur sekolah jika tidak PTM,” ujar Dede.
Selaku pimpinan komisi pendidikan di DPR, Dede menyarankan agar PTM di sekolah digelar separuh kapasitas. Keputusan PTM, kata Dede, seharusnya fleksibel mengikuti perkembangan kasus Corona di lapangan.
“Saya sarankan waktu itu baiknya dibikin 50% lagi, dengan opsi daring sebagian sampai mereda Omicron ini. Diperkirakan bulan Maret. Tapi belum ada tanggapan,” ucap Dede
“Dan ternyata harus Presiden (Jokowi) juga yang bilang mungkin baru mau didengar. Ini menandakan Presiden paham suara orang tua anak yang kebingungan,” imbuhnya.
Presiden Jokowi sebelumnya meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka dievaluasi. Evaluasi terutama dilakukan di tiga provinsi, termasuk DKI Jakarta.
“Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten,” ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai PPKM secara virtual. ***