DPR Minta Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen Ditunda

Jakarta – Seiring dengan telah ditemukannya sebanyak 245 kasus penyebaran Covid varian Omicron di Indonesia, Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf, meminta sebaiknya kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kapasitas penuh atau 100 persen di sekolah sejak awal pekan ini, ditunda hingga dua pekan kedepan.

“Menurut saya kita perlu pending PTM 100 persen sampai 2 minggu ke depan,” katanya, Kamis (6/1/2022).

Dikatakannya guna mengantisipasi terjadinya penyebaran varian Omicron tersebut di lingkungan sekolah, pelaksanaan PTM untuk saat ini cukup diikuti dengan kapasitas 50 persen siswa saja. Sembari terus dilakukan pemantauan penyebaran.

“Sambil dipantau terus. Saat ini cukup 50 persen tapi jam mengajarnya lebih lama enggak apa. Menurut saya harus ada pemantauan. Bahkan ketika semua pintu masuk negara ditutup kembali,” terang politikus Partai Demokrat itu.

Sebelumnya, permintaan agar pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan PTM 100 persen juga disampaikan oleh Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti.

Dikatakan Retno, ketika kegiatan PTM dilakukan kegiatan belajar mengajar juga akan berlangsung dengan durasi waktu yang panjang. Sehingga ketika ruang belajar diikuti oleh 100 persen peserta belajar, maka peluang penyebaran juga dinilai sangat besar. “KPAI mendorong Kemendikbudristek, Kementerian Agama dan dinas-dinas pendidikan di seluruh Indonesia untuk mempertimbangkan kembali menggelar PTM 100 persen, dengan kapasitas siswa di kelas 100 persen, dan masuk sekolah 100 persen atau 5 hari sekolah dengan 6 jam pelajaran per hari,” ungkap Retno

Related Posts