Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf ‘menantang’ Presiden Jokowi, untuk mengatasi permasalahan gaji guru honorer.
Dia pun menyoroti bagaimana Jokowi terlihat luar biasa saat mengatasi berbagai macam permasalahan di Tanah Air.
Salah satunya adalah teror pinjaman online (pinjol) ilegal yang merugikan masyarakat.
Kemudian ada juga permasalahan harga tes PCR yang berhasil diturunkan hingga Rp300.000.
“Pak Jokowi itu sudah sangat luar biasa ketika kemarin berbicara soal Pinjol, berantas Pinjol. Pak Jokowi kemarin juga sudah sangat luar biasa ketika mengatakan bahwa PCR harus turun Rp300 ribu, semua bergerak,” tutur Dede Yusuf, dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui akun Twitter @panca66, Jumat, 5 November 2021.
Oleh karena itu, dia pun ‘menantang’ Jokowi untuk dapat mengatasi permasalahan gaji para guru honorer di Indonesia yang saat ini masih terbilang kecil.
“Dan sekarang saya tunggu pak Jokowi mengatakan angkat (gaji) guru-guru (honorer) itu UMR,” kata Dede Yusuf.
Hal itu disampaikan setelah mendengar pernyataan seorang guru honorer dari Jawa Barat, Lina Kurniati dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) DPR.
Dia mengungkapkan bagaimana kecilnya gaji sebagai guru honorer sebesar Rp450.000 per bulan, dan itu hanya dibayar 4 bulan sekali.
Terkait permasalahan tersebut, Dede Yusaf pun mengatakan bahwa terdapat Dana Alokasi Umum (DAU) untuk guru honorer di dalam APBN.
“Saya melihat sedikit, yaitu UU APBN tahun anggaran 2021, di situ dijelaskan Pasal 11 ayat 21 bahwa penggunaan DAU paling sedikit 25 persen untuk pemulihan ekonomi dan pembangunan manusia,” tuturnya.
Salah satu penggunaan DAU sebesar 25 persen tersebut, dapat digunakan untuk bidang pendidikan, termasuk dukungan kepada guru honorer. “Dan untuk, nah ini ada poinnya, termasuk dukungan untuk gaji non PNS sebesar Rp19,63 triliun. Artinya ada di sini, dan saya yakin nanti untuk tahun 2022 juga ada,” kata Dede Yusuf.