Menteri Sandiaga Tegaskan Pentingnya Inovasi, Kreativitas dan Kolaborasi untuk Kebangkitan NTB

Jakarta – Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif menekankan masyarakat Mataram, NTB untuk terus berinovasi dalam melaksanakan jenis-jenis produk dari Kerajinan (Kriya) yang sangat unik dan hanya ada di kota ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, subsektor kriya merupakan subsektor ekonomi kreatif prioritas yang didukung penuh oleh Kemenparekraf/Baparekraf. Kota Mataram memiliki beragam jenis produk kriya, yaitu rotan, tenun songket, ukiran kayu dan lain sebagainya.

“Ini yang harus dikembangkan, sehingga produk ini bisa jadi kuaitas ekspor,” katanya.

Bila sudah ada peningkatan dan kualitas semakin terdepan, maka produk-produk ini bisa menjadi bahan untuk peningkatan ekonomi dan juga kebangkitan ekonomi masyarakat Kota Mataram. Menurutnya, pelaku ekraf subsektor kriya diharapkan dapat mempekuat produknya dari sisi inovasi, kreativitas dan kolaborasi agar bisa memperluas pemasaran, khususnya di saat pandemi ini.

Di samping itu Kemenparekraf/Baparekraf terus berkomitmen dan konsisten dalam memberikan dukungan serta fasilitasi terkait pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif melalui berbagai program dan kegiatannya. Penyusun panduan CHSE, Gernas BBI dan gerakan Beli Kreatif Lokal yang digagas Kemenparekraf dan Kemenkomarves, jadi ujung tombak.

“Melengkapi keseriusan kita mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif walau di tengah pandemi,” tegasnya.

Untuk itu, guna peningkatan kualitas dan inovasi produk kriya maka pihaknya mengadakan workshop yang dihadiri oleh ahli dan pakar dibidangnya masing-masing. Dengan begitu, masyarakat atau perajin bisa dibantu untuk mengembangkan produknya bagitu juga bagaimana mendapatkan modal untuk pengembangan produknya. Selain itu, Kemenparekraf mendorong pemerintah daerah untuk mendorong masyarakat untuk ikut dalam program-program Kemenparekraf seperti Desa Wisata, Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif, Program Pengembangan SDM, Baparekraf for Startup (BEKUP), Bantuan Insentif Pemerintah (BIP), dan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI). 

Related Posts